Dunia Baru di Masa Yang Akan Datang



Menjadi dewasa terlalu banyak pilihan, terkadang sulit membedakan antara mimpi dengan ambisi. apa yang selalu kita kejar kadang berbalik dengan apa yang harus kita pertahankan. seperti pelajaran, hidup terkadang juga sesusah itu, kadang melakukan hal yang tepat menjadi pencapaian yang berarti tetapi sering nya menjadi energi yang tidak hidup, khususnya untuk diri sendiri. 
kita tau apa yang menjadi bumerang untuk masa depan mimpi-mimpi kita. tapi sebagian orang memandang terkadang mimpi tidak bisa cukup mengganti kata materi. tetapi, tidak ada yang bisa menggantikan apa pun selain mewujudkan mimpi. sejauh ini kita harus melalui apa yang disebut dengan bosan. jera dengan hidup yang biasa-biasa saja, hidup yang membawa kita menjadi manusia yang berbeda, hidup yang hanya milik diri kita, bukan hidup yang kita habiskan untuk berguna untuk hidup manusia lainnya. 
suatu hari aku bangun dengan sejumlah pertanyaan, aku melalui apa yang aku jalani selama ini begitu berguna untuk orang lain dan mampu mencukupi diriku sendiri, tapi bukan itu yang aku fikirkan, aku berusaha bertanya pada diriku sendiri, mencoba menata kembali kepingan kenangan yang telah aku lalui setelah hidup sendiri, aku begitu bebas, begitu bisa mengejar ambisi. namun ku sadari, aku jauh dari hidup yang aku inginkan, rasanya terbang dengan kedua kakiku sendiri namun ada tali yang dikendalikan orang lain, tidak berjalan mulus seperti yang yang diinginkan. dengan itu aku mencoba mencari tau apa yang sebenarnya selalu manusia mau, hidup normal, yang berarti kita melepaskan tali lalu terbang menuju arah yang kita tau tanpa tuntunan namun tetap pada jalurnya, intinya akan sama saja dengan melangkah untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhan namun tetap dijalur yang kita inginkan. setelah cukup lama bergelut dengan fikiran, maka coba dengarkan dengan perasaan.
menjadi sedikit introved mungkin sulit dengan kondisi pekerjaan yang mengharuskan kita berbagi cerita dengan orang lain, sulit untuk menuangkan apa yang ada dalam fikiran. mungkin akan ada yang berubah menurut pandangan orang lain. tapi bukannya kita hidup dengan pilihan? mencari mimpi sama dengan mencoba mencintai diri kita sendiri, dan itu dimulai dengan mengenali, apa yang harus dijalani, apa yang harus kita lalui, apa yang ingin kita lakukan, dan apa yang akan kita mulai duluan. 
aku memulai dengan apa yang biasa ku lakukan, yang tidak pernah aku sadari sepenuhnya. aku mencintai waktu ketika aku membaca buku, aku tidak suka nonton, kedengarannya aneh memang tapi menurutku film menjadi bagian dari angan-angan orang lain. menciptakan imajinasi yang mengharuskan kita mengikuti, melihat secara nyata dengan mata, bukan membuka apa yang harus kita kembangkan dengan fikiran kita sendiri. 
aku mencintai musik, bukan selalu dengan kata-kata tetapi nada. aku mencintai setiap nada yang ku dengar, aku menikmati apa yang diciptakan oleh manusia-manusia super lebih itu, mereka menciptakan sesuatu yang mudah dicerna namun sulit. mereka menciptakan hal bias menjadi bukti yang hidup.
aku menikmati dua hal yang indah dalam hidupku yang tidak pernah aku sadari secara penuh. aku mulai terbiasa membaca diriku sendiri, apa yang membuatku terasa hidup, membuat hidupku menjadi lebih ada. 
hal yang membuat kita harus tampak sama adalah, berada dalam zona orang lain. 
aku begitu menyukai dataran tinggi, hal yang membuatku sempurna dalam hening. memandang apa yang tidak terlihat oleh orang lain, dan hal yang ku sadari pertama kali adalah aku kurang liburan (hehehe). dan aku memutuskan untuk memberi diriku ruang nyaman dengan meninggalkan pekerjaan yang kukejar selama ini, memulai untuk bergerak ke tempat yang jauh lebih nyaman. rasanya bebas. 
aku mulai menulis apa yang aku rasakan, mulai menjalankan apa yang aku inginkan, mendengar apa yang membuatku tenang. rasanya jauh lebih baik dari begitu banyak yang aku jalankan selama ini. tidak perlu ada orang lain yang membuat diriku berfikir sejauh ini.


Comments

Friends